Archives

2

Gelombang

Unknown Kamis, 26 Agustus 2010
Siaaanggg . .  .
Setelah kemarin ngbhs ttg aqu skrng aq mw kmbli lg akn ngbhs ttg Fisika . .
Khususnya pada materi Gelombang . .

Gelombang
Energi dari satu tempat lain dapat dikirim menggunakan gelombang. Ada dua jenis gelombang bila dilihat dari medium rambatannya, yaitu :
  1. Gelombang mekanik yang membutuhkan medium untuk merambat, contohnya adalah gelombang bunyi, gelombang laut, gelombang tali. Gelombang mekanik terbagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. 
  • Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. 
  • Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya.   Contoh gelombang longitudina adalah gelombang pada  slinki yang digerakkan maju mundur, dan gelombang bunyi di udar.
 

2.  Gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan medium untuk merambat. (khusus unuk gelombang elektromagnetik akan aq bahas pada postingan brkt'y iiaa )

4

Aqu & Fisika

Unknown Selasa, 24 Agustus 2010
Nittee :)

Setelah cukup bnyk ngposting ttg materi FISIKA . .
Sekarang mw posting yg sedikiit lebihh nyantaii ajj lah . .
Gk pp kan ? ? 
Skalian mw promosiin Fisika . .
Biar fisika gk dianggap lg sebagaaiii mata pelajaran yg Menyeramkan

Yuppz . . .
Inii crta aqu dan tmn'' qu di fisika . .
pertma kali ktmu mrka kerasa bgt klo mrka tuhh ank yg seriiuss , ,, rajin blajarr dan yg pastii Pastii tw bnyak ttg Fisika . .

Butt . . .
ternyata ituu smw gk 100% benar . .
Bnyk alsn knp mrka bsa nyemplung di Fisika. .
Ada yg krn keinginan orang tua mrka . .
add yg trpksa krn uda gk di terima di PTN (trmsuk aqu) . .
hhhaa :)

Ada jg yg udaa minat sma sii Fisika . .
Klo bwt aqu sndrii sii  . .
Iaaa itu td . . krn gk di terima di PTN :(
Dan stlh rundngn sma orang tua ternyta jurusn inii jauh lbhg mnjanjikn krn msh sdkt pemint'y . .
Berhrp gmpng nyarii krja'y . .
dan  . . . karena udaa kecemplung di nii jurusan . .
mw tdk mw aq hrus bsa brnang dounk biar gk kelelep . .
Mka'y buth krja krs bwt aq brthn di jrusn nii . .
dan Alhamdulillah . .. hasil'y gk trllu mengecewkn . .
Iiiiaa setidaknya IPK aq msh bsa brthn di 3, --- . . .
Dan nii dy tmn'' qu di FISIKA 2A . .
kalian perhatiin dehh muka'y . .
Gk pnuuuhh sma rumus kan ? ?
ckckck :)

4

Getaran

Unknown Kamis, 19 Agustus 2010
Sering kita jumpai sebuah benda bergerak bolak-balik secara teratur. Gerakan seperti itu misalnya dapat dijumpai pada bandul dan permainan ayunan.
Pada setiap getaran bila kita hitung jumlah getaran yang terjadi selama satu detik, ternyata tetap. Jumlah getaran setiap detik ini disebut frekuensi getaran , dilambangkan dengan f. satuan frekuensi adalah Hertz, disingkat adalah Hz, sebagai penghargaan pada Heinrich Hertz seorang fisikawan pertama yang mengamati adanya gelombang elektromagnetik.
Karena jumlah getaran tiap detik adalah tetap, berarti waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran juga tetap. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran disebut period. Period dilambangkan T dan satuannya detik.
Rumus:
\!T=\frac{1}{f}          atau              \!f=\frac{1}{T}.
Keterangan:
  • T = periode (dalam satuan sekon)
  • f = frekuensi (dalam satuan Hertz)
Contoh:
Dalam waktu 30 detik sebuah benda bergetar sebanyak 450 kali. Berapakah frekuensi dan period benda tersebut.
Jawab:
Diketahui: t = 30 detik
                n = 450 kali
Ditanyakan: a) f = .....?
                   b)T =.....?
Jawab:
a) Frekuensi adalah banyaknya getaran setiap detik
 
b)  Period adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran
4

Lensa Cembung

Unknown Rabu, 11 Agustus 2010
Pengertian Lensa Cembung
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias. Lensa Cembung (konveks) memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa cembung terdiri atas 3 macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung datar) dan lensa konkaf konveks (cembung cekung).
Lensa cembung disebut juga lensa positif. Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan cahaya sehingga disebut juga lensa konvergen. Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama mengenai permukaan lensa, maka berkas cahaya tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.



Dari gambar di samping terlihat bahwa sinar bias mengumpul ke satu titik fokus di belakang lensa. Berbeda dengan cermin yang hanya memiliki satu titik fokus, lensa memiliki dua titik fokus. Titik fokus yang merupakan titik pertemuan sinar-sinar bias disebut fokus utama (f1 ) disebut juga fokus aktif. Karena pada lensa cembung sinar bias berkumpul di belakang lensa maka letak nya juga di belakang lensa. Sedangkan fokus pasif ( f2) simetris terhadap . Untuk lensa cembung, letak ini berada di depan lensa.
1. Sinar istimewa pada lensa cembung
    Ada tiga tiga sinar istimewa pada lensa cembung.

     a.Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.
     b.Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama.
     c.Sinar melalui pusat optik tidak dibiaskan.
  Titik fokus lensa cembung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang disebut rumus pembuat lensa (lens   maker equation) seperti tertulis di bawah ini :

Keterangan:
f      = jarak titik fokus lensa cembung.
n     = indeks bias lensa.
R1  = radius kelengkungan permukaan 1 lensa.
R2  = radius kelengkungan permukaan 2 lensa.
Cara menentukan nilai R1 dan R2 apakah positif atau negatif dapat dilihat pada aturan lensa. Berapapun nilai R1 dan R2 titik fokus dari lensa cembung selalu positif.

2. Langkah-langkah pembentukan bayangan pada lensa  cembung
a.Lukis dua buah sinar istimewa (agar lebih sederhana gunakan sinar istimewa pada poin 1 dan 3)
b.Sinar selalu datang dari depan lensa dan dibiaskan ke belakang lensa. Perpanjangan sinar-sinar bias ke depan lensa dilukis sebagai garis putus-putus.
c.Perpotongan kedua buah sinar bias yang dilukis pada langkah 1 merupakan letak bayangan. Jika perpotongan didapat dari sinar bias, terjadi bayangan nyata, tetapi jika perpotongan didapat dari perpanjangan sinar bias, bayangan yang dihasilkan adalah maya.
Contoh:

                                          Sifat bayangan: Nyata, terbalik, diperbesar.

Selain dengan melukis bayangan , kita juga dapat menentukan sifat bayangan dengan menggunakan metode penomoran ruang berdasarkan aturan Esbach.
Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga digunakan dalil Esbach untuk membantu menentukan posisi dan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa positif. Untuk lensa nomor ruang untuk benda dan nomor ruang untuk bayangan dibedakan. Nomor ruang untuk benda menggunakan angka Romawi (I, II, III, dan IV), sedangkan untuk ruang bayangan menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dan 4).

Sama seperti pada pemantulan cahaya pada cermin lengkung, posisi bayangan ditentukan dengan menjumlahkan nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan, yakni harus sama dengan lima. Misalnya benda berada di ruang II, maka bayangan ada di ruang 3. Lengkapnya dalil Esbach untuk lensa dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dalil Esbach:
1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan lima.
2. Untuk setiap benda nyata dan tegak:
     a. Semua bayangan yang terletak di belakang lensa bersifat nyata dan terbalik.
     b. Semua bayangan yang terletak di depan lensa bersifat maya dan tegak.
3. Bila nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, maka ukuran bayangan lebih besar dari bendanya dan sebaliknya.
0

Usaha Dan Energi

Unknown Senin, 09 Agustus 2010
Pendahuluan
Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan hukum Newton. Ada beberapa kasus dalam menganalisis suatu sistem gerak benda dengan menggunakan konsep gaya menjadi lebih rumit
Ada alternatif lain untuk memecahkan masalah yaitu dengan menggunakan konsep energi dan momentum. Dalam berbagai kasus umum dua besaran ini terkonservasi atau tetap sehingga dapat diaplikasikan
Hukum kekekalan energi dan momentum banyak dimanfaatkan pada kasus-kasus pada sistem banyak partikel yang melibatkan gaya-gaya yang sulit dideskripsikan
Pengertian Kerja
Kerja atau work adalah kemampuan sebuah gaya untuk memindahkan benda pada jarak tertentu
Gambar 1: kerja dengan gaya tetap


Satuan kerja sering digunakan adalah Joule atau J dan dinyatakan:

Keterangan:
W = Kerja (J)
F = gaya (N)
d = perpindahan (m)

KONSEP KERJA
Untuk kerja yang dilakukan oleh gaya yang tidak tetap maka Pers (1) dapat dituliskan menjadi:


Gambar 2: Kerja dengan gaya tetap dan tidak tetap

Kerja pada gaya pegas
Gambar 3: Kerja yang dilakukan oleh gaya pegas
Konsep kerja karena gaya pegas adalah hukum Hooke yaitu

Keterangan:
F = gaya pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x= perubahan panjang (m).

Kerja pada sistem bandul
Bandul adalah beban yang digantungkan dengan menggunakan sebuah tali (biasanya massa tali diabaikan) dengan panjang tertentu dan diberi gaya sehingga bandul mengalami osilas.
Gambar 4: Kerja pada bandul
Pada gerak bandul memberikan ilustrasi gaya yang berubah-ubah dalam pergerakannya.Kerja pada sistem Bandul adalah kerja yang dilakukan oleh massa m bergerak dari sudut Ө = 0 sampai ke Ө = Ө0 karena pengaruh gaya R sehingga,
Kesetimbangan gaya pada sistem bandul Fx = T sin ө ; mg = T cos ө → Fx = mg tan ө
Maka kerja pada pers di atas menjadi:
dimana tanӨ = dy/dx → dx tanӨ = dy

Kerja pada gaya listrik
Kerja pada gaya listrik berdasarkan konsep hukum Coulomb yaitu:

dengan ε0 = permitivitas vakum 8.85 x 10-12C2/N.m2
Kerja yang dilakukan untuk memindahkan muatan dari titik r1 → r2 adalah
Kerja pada gaya gravitasi berdasarkan hukum Newton. Gravitasi yaitu interaksi dua massa yang memenuhi
dengan G = tetapan gravitasi 6.67 x 10-11 Nm2/kg2
Kerja pada gaya gravitas dapat dinyatakan dengan:
Berikut adalah contoh kerja pada gaya gravitasi
KONSEP ENERGI
Energi merupakan konsep yang sangat penting dalam dunia sains. Pengertian energi sangat luas sehingga ada yang sulit untuk didefinisikan seperti energi metabolisme, energi nuklir, energi kristal, dsb. Secara sederhana energi dapat didefinisikan yaitu kemampuan untuk melakukan kerja. Energi Kinetik kata "kinetik" berasal dari kata "kinetikos" yang artinya gerakan. Apabila kecepatan benda berubah, maka kerja yang dibutuhkan sama dengan perubahan energi kinetik yang dikenal sebagai Teorema Kerja-Energi. Sebagai contoh : hitung kerja yang dibutuhkan untuk mempercepat mobil bermassa 1000 kg dari 20m/s menjadi 30m/s.
  • Dengan teorema Kerja-Energi 
 
  •  Dengan Konsep Gaya(misalkan waktu yang dibutuhkan adalah 1 detik)


       V2 = V1 + at a =10 m/s2 
    S = v1t + ½ at2 = 25 m 
               F = ma = (1000 kg)(10 m/s2) = 10000 N 
      W = F.s = (10000) (25) = 2.5 x 105 J
Dari kasus ini ternyata lebih mudah menyelesaikan dengan konsep energi dibandingkan gaya     Energi Potensial Suatu benda mempunyai energi kinetik tidak hanya karena gerakan tetapi juga pada posisi dan konfigurasi bentuk benda yang dikenal dengan energi potensial.
Gambar 6: Posisi benda mempunyai energi yaitu energi potensial
Pada sistem bandul (Gambar 4) benda bergerak dari posisi y1 y2 maka kerja
dapat diartikan sebagai perubahan energi potensial gravitasi
Energi potensial gravitasi (umum) antara dua massa adalah: dengan acuan r = ∞ →Ep = 0
Gaya Konservatif
Gaya konservatif adalah gaya yang hanya tergantung pada posisi, kerja gaya ini hanya tergantung pada posisi awal dan akhir dan tidak tergantung pada lintasannya ! contoh gaya konservatif adalah gaya gravitasi, gaya pegas, gaya listrik dan gaya non-konservatif, contohnya gaya gesek, gaya stokes, dll.
Gaya konservatif dan Energi potensial. Hubungan antara gaya konservatif dan energi potensial dapat dinyatakan:
 Energi merupakan fungsi posisi U(x,y,z) maka gaya konservatif dapat dituliskan:
Dengan menyertakan energi potensial dalam teorema Kerja-Energi maka gaya yang bekerja pada benda dapat berupa gaya konservatif dan non-konservatif
W = ∆Ek
Wnk + Wk =∆ Ek
Wnk = ∆Ep + ∆Ek
dimana Wnk = kerja gaya non-konservatif dan Wk = kerja gaya konservatif.
Pada suatu sistem terdiri atas gaya-gaya konservatif maka
∆Ep + ∆Ek = 0
Ek1 + ∆Ep1 = Ek2 + ∆Ep2
DAYA
Daya dapat dinyatakan sebagai laju kerja atau laju energi terhadap waktu dan dinyatakan secara umum
satuan daya adalah watt atau W
0

Gaya Lorentz

Unknown Minggu, 08 Agustus 2010
Pengertian Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus berikut:


Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)


Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan gaya adalah:
                                               FL = I . ℓ . B sin θ
                                                     = q/t . ℓ . B sin θ
                                                     = q . ℓ/t . B sin θ
                                                     = q . v . B sin θ
                        *Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B

Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ. Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan menyamakan kedua persamaan kia mendapatkan persamaan :

Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
0

Pengukuran

Unknown Sabtu, 07 Agustus 2010
 Pengertian Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen. Pengukuran adalah perbandingan dengan standar (William Shockley)
Dalam fisika dan teknik, pengukuran adalah aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Fisikawan menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur modern.
 ALAT UKUR BESARAN
Besaran Pokok                                                        Alat Ukur
Panjang                                                           Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup
Massa                                                             Neraca (timbangan)
Waktu                                                             Stop Watch
Suhu                                                               Termometer
Kuat Arus                                                       Amperemete
Jumlah molekul                                               Tidak diukur secara langsung *
Intensitas Cahaya                                            Light meter

* Jumlah zat tidak diukur secara langsung seperti anda mengukur panjang dengan mistar. Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut. selengkapnya dapat anda pelajari pada bidang studi Kimia.


Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm








 

Jangka sorong memiliki dua pasang rahang, rahang bagian atas digunakan untuk mengukur diameter dalam misalkan diameter bagian dalam silinder dan rahang bagian bawah digunakan untuk mengukur diameter bagian luar misalkan diameter luar silinder atau mengukur ketebalan buku. Untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm menyatakan tingkat ketelitian alat ukur jangka sorong.





Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda yang berbentuk bundar atau yang berukuran sangat kecil. Pada saat melakukan pengukuran, mikrometer sekrup diputar hingga jarak antara landasan dan poros cukup untuk menampung benda yang akan diukur, poros diputar selanjutnya untuk mengencangkan agar benda tidak jatuh dipergunakan recet. Recet dipergunakan untuk menghindari kerusakan ulir dalam mikrometer sekrup yang akan menyebabkan hasil pengukuran tidak teliti. Untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm nilai ini menyatakan tingkat ketelitian alat ukur mikrometer sekrup.

 setiap besaran fisika mencakup perbandingan besaran tersebut dengan beberapa nilai satuan besaran tersebut yang telah didefinisikan secara tepat.
Sampai saat ini ada dua jenis satuan yang masih digunakan yaitu:
1. Sistem Metric (meter, kilogram, dan sekon)
2. Sisitem Inggris/Imperial Sistem (foot, pound, dan second)
Sisitem metric mempunyai keunggulan karena satuan-satuannya sangat mudah, yakni berupa bilangan sepuluh berpangkat. Sisitem satuan yang digunakan secara universal dalam masyarakat ilmiah adalah Sistem Internasional (SI).
0

Pengertian Fisika

Unknown Jumat, 06 Agustus 2010
    Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
    Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.

    Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.


Sejarah Ilmu Fisika
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan.
Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid. Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitas memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika.
Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika.
Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahaya adalah gelombang elektromagnetik. ( wwwwikipedia.co.id)
 
Copyright 2010 Aku dan Fisika
Revive Pink Blogger template by Introblogger | Change By Ferdinand